I. Skala Dikotomi atau Skala Guttman
Skala ini hanya menyediakan dua pilihan jawaban, misalnya ya – tidak, baik – jelek, pernah – belum pernah, dll. Oleh karena itu data yang dihasilkan adalah data nominal.
Karena membutuhkan jawaban yang tegas maka skala ini tidak menyediakan pilihan netral atau ragu-ragu, oleh karena itu skala ini sebenarnya kurang halus dalam merepresentasikan jawaban responden. Walaupun demikian ada kalanya peneliti memang membutuhkan jawaban yg tegas.
Contoh :
Apakah anda mempertimbangkan kembali untuk membeli produk x ?
a. Ya
b. Tidak
Apakah anda pernah mengkonsumsi/membeli produk x ?
a. pernah
b. tidak/belum pernah
dll.
II. Skala Multiple Choice Single Response
Ketika seorang peneliti dihadapkan pada banyak pilihan dan responden diminta untuk memilih salah satu saja, maka sebaiknya menggunakan skala Multiple Choice Single Response. Idealnya adalah seluruh pilihan tersedia. Jika tidak maka dapat diberikan pilihan terbuka (yaitu lainnya), hanya alternatif-alternatif yang tersedia, menurut Cooper dan Schindler,2003 harus mencakup minimal 90% dari seluruh pilihan yang dipilih.
Contoh :
Pasta gigi apa yang paling sering anda beli ?
□ Pepsodent
□ Close Up
□ Enzim
□ Formula
□ ABC
□ Lainnya, yaitu _________________________
III. Skala Multiple Choice Multiple Response
Bentuk lain dari skala di atas adalah skala Multiple Choice Multiple Response, yaitu menyediakan banyak pilihan dan responden bebas memilih satu, dua, beberapa atau semua pilihan. Kedua jenis skala ini menghasilkan data nominal.
Contoh :
Factor apa yang menjadi pertimbangan anda untuk memilih sebuah merk rokok ?
□ Harga
□ Desain kemasan
□ Rasa
□ Bentuk dan ukuran batang
□ Keberadaan di toko/warung
□ Iklan
□ Lingkungan
□ Aroma
□ Pabrik pembuatnya
Download Gratis => klik di sini
Skala ini hanya menyediakan dua pilihan jawaban, misalnya ya – tidak, baik – jelek, pernah – belum pernah, dll. Oleh karena itu data yang dihasilkan adalah data nominal.
Karena membutuhkan jawaban yang tegas maka skala ini tidak menyediakan pilihan netral atau ragu-ragu, oleh karena itu skala ini sebenarnya kurang halus dalam merepresentasikan jawaban responden. Walaupun demikian ada kalanya peneliti memang membutuhkan jawaban yg tegas.
Contoh :
Apakah anda mempertimbangkan kembali untuk membeli produk x ?
a. Ya
b. Tidak
Apakah anda pernah mengkonsumsi/membeli produk x ?
a. pernah
b. tidak/belum pernah
dll.
II. Skala Multiple Choice Single Response
Ketika seorang peneliti dihadapkan pada banyak pilihan dan responden diminta untuk memilih salah satu saja, maka sebaiknya menggunakan skala Multiple Choice Single Response. Idealnya adalah seluruh pilihan tersedia. Jika tidak maka dapat diberikan pilihan terbuka (yaitu lainnya), hanya alternatif-alternatif yang tersedia, menurut Cooper dan Schindler,2003 harus mencakup minimal 90% dari seluruh pilihan yang dipilih.
Contoh :
Pasta gigi apa yang paling sering anda beli ?
□ Pepsodent
□ Close Up
□ Enzim
□ Formula
□ ABC
□ Lainnya, yaitu _________________________
III. Skala Multiple Choice Multiple Response
Bentuk lain dari skala di atas adalah skala Multiple Choice Multiple Response, yaitu menyediakan banyak pilihan dan responden bebas memilih satu, dua, beberapa atau semua pilihan. Kedua jenis skala ini menghasilkan data nominal.
Contoh :
Factor apa yang menjadi pertimbangan anda untuk memilih sebuah merk rokok ?
□ Harga
□ Desain kemasan
□ Rasa
□ Bentuk dan ukuran batang
□ Keberadaan di toko/warung
□ Iklan
□ Lingkungan
□ Aroma
□ Pabrik pembuatnya
Download Gratis => klik di sini
0 comments:
Posting Komentar