Pada saat kita sedang stres, tubuh kita secara otomatis akan menghasilkan hormon adrenalin dan cortisol. Kedua hormon tersebut akan mengakibatkan jantung
Hampir semua orang pasti sudah mengalami keadaan yang disebut stres. Tidak hanya peristiwa buruk yang bisa menyebabkan stres. Semua perubahan yang berhubungan dengan fisik dan psikis seseorang dapat menyebabkan stres.
Anda stres? Jangan kuatir karena sebenarnya, stres adalah akumulasi dari reaksi tubuh terhadap situasi atau lingkungan sekitar yang tampak berbahaya atau sulit. Stres membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Jadi, sebenarnya stres merupakan reaksi tubuh yang alami, hampir sama dengan reaksi spontan tubuh lain, seperti reaksi tubuh saat menghindar dari panas, misalnya.
Stres dibedakan menjadi dua macam, yaitu stres ringan (good stress) dan stres berat (bad stress). Stres yang ringan berguna karena dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih tangguh menghadapi tantangan hidup. Sebaliknya, stres yang berat dan berkelanjutan, akan berbahaya bila tidak ditanggulangi. Tidak hanya berpengaruh pada psikis, tetapi stres juga akan memengaruhi kesehatan.
Stres Bermula dari Kondisi Psikis
Banyak sekali hal yang dapat menyebabkan stres. Semua hal itu dapat menyebabkan tekanan pada pikiran yang akhirnya berbuah stres. Jadi, sebenarnya stres lebih bermula dari keadaan psikis seseorang.
Pada saat kita sedang stres, tubuh kita secara otomatis akan menghasilkan hormon adrenalin dan cortisol. Kedua hormon tersebut akan mengakibatkan jantung berdetak secara lebih cepat daripada pada keadaan normal. Darahpun akan mengalir dengan lebih cepat. Keadaan ini tentu menguras tenaga karena kadar gula dalam darah akan terkuras cepat. Otot pun menjadi tegang, terutama otot di sekitar mata dan kepala.
Keadaan itu juga akan memengaruhi peringai seseorang. Orang menjadi menjadi mudah tersinggung, cepat marah, agresif, dan cenderung berlebihan defensif. Karena kadar adrenalin makin tinggi, kadar gula dalam darah pun semakin naik. Hal tersebut membuat kebutuhan akan zat gula makin tinggi. Jika tidak terpenuhi, maka orang akan mudah lelah, sukar berkonsentrasi, jantung sering berdebar-debar. Selain itu, tanda yang paling sering menyertai stres adalah sakit kepala dan gangguan pencernaan. Jika kita membiarkan keadaan ini berlarut-larut, maka sistem metabolisme tubuh akan terganggu. Selain memperparah kondisi kesehatan orang yang sedang sakit, stres juga dapat mengakibatkan daya tahan tubuh kita menurun. Tidak mengheran jika banyak komplikasi penyakit yang salah satunya disebabkan oleh stres.
Tip Mengendalikan Stres
Stres tidak bisa diobati. Beberapa dokter terkadang hanya memberi obat penenang sejenis chlordiazepoksida, diazepam, dan nipam, jika penderita mulai mengalami gangguan mental dan tidak bisa tidur. Jenis obat-obatan tersebut sekedar mengurangi intensitas detak jantung, mengendorkan otot tegang, dan mengurangi ketegangan syaraf. Nah, cara yang paling tepat adalah dengan “berteman” dengan stres. Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan agar kita dapat terhindar dari stres atau setidaknya, mengurangi akibat stres.
• Temukan penyebab perasaan negatif dan belajar untuk menanggulanginya. Jangan memperberat masalah dan coba untuk sekali-kali mengalah terhadap orang lain.
• Pandanglah permasalahan hidup secara positif.
• Bersikaplah realistis terhadap kemampuan diri dan jangan terlalu terforsir dalam melakukan sesuatu.
• Buatlah daftar prioritas pekerjaan yang mesti dikerjakan.
• Sedikitlah bersikap terbuka dengan men-sharing-kan permasalahan Anda dengan orang yang Anda percaya.
• Jaga kesehatan dengan makan yang baik, tidur cukup, dan latihan olahraga secara teratur.
• Luangkan waktu untuk berekreasi.
• Ada baiknya Anda mencoba metode meditasi dengan teknik pernafasan untuk sedikit memberi kelegaan.
• Menangis dipercaya sebagai salah satu obat stres karena dengan menangis, hasil reaksi kimia dalam tubuh dapat keluar. Menangis juga dipercaya dapat mengendorkan otot-otot di sekitar kepala.
Tekanan hidup memang tidak akan pernah berhenti. Kualitas pribadi seseorang menjadi tampak saat bagaimana dia menghadapi permasalahan dan menangani stres. Satu yang tidak bisa dilupakan adalah faktor keimanan kita pada penyelenggaran Tuhan. Berserah pada kehendak Tuhan adalah sikap dasar dalam menghadapi stres.
Hampir semua orang pasti sudah mengalami keadaan yang disebut stres. Tidak hanya peristiwa buruk yang bisa menyebabkan stres. Semua perubahan yang berhubungan dengan fisik dan psikis seseorang dapat menyebabkan stres.
Anda stres? Jangan kuatir karena sebenarnya, stres adalah akumulasi dari reaksi tubuh terhadap situasi atau lingkungan sekitar yang tampak berbahaya atau sulit. Stres membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Jadi, sebenarnya stres merupakan reaksi tubuh yang alami, hampir sama dengan reaksi spontan tubuh lain, seperti reaksi tubuh saat menghindar dari panas, misalnya.
Stres dibedakan menjadi dua macam, yaitu stres ringan (good stress) dan stres berat (bad stress). Stres yang ringan berguna karena dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih tangguh menghadapi tantangan hidup. Sebaliknya, stres yang berat dan berkelanjutan, akan berbahaya bila tidak ditanggulangi. Tidak hanya berpengaruh pada psikis, tetapi stres juga akan memengaruhi kesehatan.
Stres Bermula dari Kondisi Psikis
Banyak sekali hal yang dapat menyebabkan stres. Semua hal itu dapat menyebabkan tekanan pada pikiran yang akhirnya berbuah stres. Jadi, sebenarnya stres lebih bermula dari keadaan psikis seseorang.
Pada saat kita sedang stres, tubuh kita secara otomatis akan menghasilkan hormon adrenalin dan cortisol. Kedua hormon tersebut akan mengakibatkan jantung berdetak secara lebih cepat daripada pada keadaan normal. Darahpun akan mengalir dengan lebih cepat. Keadaan ini tentu menguras tenaga karena kadar gula dalam darah akan terkuras cepat. Otot pun menjadi tegang, terutama otot di sekitar mata dan kepala.
Keadaan itu juga akan memengaruhi peringai seseorang. Orang menjadi menjadi mudah tersinggung, cepat marah, agresif, dan cenderung berlebihan defensif. Karena kadar adrenalin makin tinggi, kadar gula dalam darah pun semakin naik. Hal tersebut membuat kebutuhan akan zat gula makin tinggi. Jika tidak terpenuhi, maka orang akan mudah lelah, sukar berkonsentrasi, jantung sering berdebar-debar. Selain itu, tanda yang paling sering menyertai stres adalah sakit kepala dan gangguan pencernaan. Jika kita membiarkan keadaan ini berlarut-larut, maka sistem metabolisme tubuh akan terganggu. Selain memperparah kondisi kesehatan orang yang sedang sakit, stres juga dapat mengakibatkan daya tahan tubuh kita menurun. Tidak mengheran jika banyak komplikasi penyakit yang salah satunya disebabkan oleh stres.
Tip Mengendalikan Stres
Stres tidak bisa diobati. Beberapa dokter terkadang hanya memberi obat penenang sejenis chlordiazepoksida, diazepam, dan nipam, jika penderita mulai mengalami gangguan mental dan tidak bisa tidur. Jenis obat-obatan tersebut sekedar mengurangi intensitas detak jantung, mengendorkan otot tegang, dan mengurangi ketegangan syaraf. Nah, cara yang paling tepat adalah dengan “berteman” dengan stres. Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan agar kita dapat terhindar dari stres atau setidaknya, mengurangi akibat stres.
• Temukan penyebab perasaan negatif dan belajar untuk menanggulanginya. Jangan memperberat masalah dan coba untuk sekali-kali mengalah terhadap orang lain.
• Pandanglah permasalahan hidup secara positif.
• Bersikaplah realistis terhadap kemampuan diri dan jangan terlalu terforsir dalam melakukan sesuatu.
• Buatlah daftar prioritas pekerjaan yang mesti dikerjakan.
• Sedikitlah bersikap terbuka dengan men-sharing-kan permasalahan Anda dengan orang yang Anda percaya.
• Jaga kesehatan dengan makan yang baik, tidur cukup, dan latihan olahraga secara teratur.
• Luangkan waktu untuk berekreasi.
• Ada baiknya Anda mencoba metode meditasi dengan teknik pernafasan untuk sedikit memberi kelegaan.
• Menangis dipercaya sebagai salah satu obat stres karena dengan menangis, hasil reaksi kimia dalam tubuh dapat keluar. Menangis juga dipercaya dapat mengendorkan otot-otot di sekitar kepala.
Tekanan hidup memang tidak akan pernah berhenti. Kualitas pribadi seseorang menjadi tampak saat bagaimana dia menghadapi permasalahan dan menangani stres. Satu yang tidak bisa dilupakan adalah faktor keimanan kita pada penyelenggaran Tuhan. Berserah pada kehendak Tuhan adalah sikap dasar dalam menghadapi stres.
0 comments:
Posting Komentar